KEARIFAN LOKAL SUBAK DI BALI
DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR
Kadek Sri Puspa Yani
FKIP BIOLOGI UNMAS DENPASAR
Abstrak
Subak pada dasarnya adalah sistem irigasi berbasis masyarakat (community-based irrigation system) dan memiliki kearifan lokal (indigenous knowledge) dalam mendukung sumberdaya air dan kulitas tanaman pangan. Meskipun subak adalah sistem irigasi yang khas Bali, terutama karena aktivitasnya yang selalu disertai dengan ritual keagamaan , namun ia memiliki nilai-nilai luhur yang bersifat universal. Saat ini nampak adanya fenomena peningkatan permasalahan sumberdaya air di Indonesia. Salah satu penyebabnya diduga oleh karena pemerintah di banyak negara mengabaikan cara-cara tradisional atau kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam seperti sumberdaya hutan dan sumberdaya air. Acapkali cara-cara tradisional dianggap kolot dan primitif. Namun di banyak tempat penggunaan kearifan dan teknologi lokal justru dapat berhasil meningkatkan upaya masyarakat setempat untuk mengurangi kerusakan sumberdaya alam termasuk sumberdaya air. Kearifan lokal pada subak yang terkait dengan pengelolaan air memiliki tiga aspek yang saling berhubungan antar satu dengan yang lainnya yaitu ekonomi, social, ekologi. Sehingga hal ini menunjukan bahwa kearifan lokal yang ada mampu menjaga baik dalam pemanfaatan maupun pengelolaan sumberdaya air dan tumbuhan yang ada di subak tersebut.
Kata kunci : Subak, Kearifan lokal, sumberdaya air
PENDAHULUAN
Sejak lama subak melakukan praktek bertani secara secara berkelanjutan baik secara social, ekologi, maupun ekonimi. Akan tetapi subak cenderung mengalami berbagai ancaman yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan, pemindahan tenaga kerja secara besar-besaran dari sector pertanian ke sector pariwisata dan konversi lahan pertanian menjadi lahan bukan pertanian.
Subak adalah kesatuan masyarakat hukum adat di Bali yang bersifat sosio agraris religious, merupakan suatu lembaga adat yang mempunyai hak otonom untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Sebagai lembaga adat di Bali subak tidak saja dikenal di Indonesia sebagai sistem irigasi tradisional, bahkan sudah meluas ke manca Negara yang disebut sebagai sistem irigasi yang unik dan khas Bali. Disebut unik dilihat dari cara serta peralatan yang dipakai baik dalam pengolahan lahan, tanaman pangan maupun pembagian air yang hanya memanfaatkan alat-alat tradisional apa adanya yang bahannya mudah didapat, seperti : pemanfaatan tenggala untuk menggemburkan tanahnya. Tenggala ini terbuat dari kayu dan besi yang diatur sedemikian rupa dan digerakkan atau ditarik oleh hewan (sapi/kerbau). Selanjutnya untuk memecah gumpalan-gumpalan tanah yang sudah digembur, dimanfaatkan lampit, yang dibuat dri kayu dan bambu yang diatur sedemikian rupa serta digerakkan atau ditarik oleh hewan juga (sapi/kerbau). Kemudian tanah tersebut diratakan dengan alat yang disebut tulud agar mudah ditanami. Subak disebut khas Bali karena sistem subak ini hanya ada di Bali. Subak pada dasarnya adalah sistem irigasi berbasis masyarakat (community-based irrigation system) dan memiliki kearifan lokal (indigenous knowledge) dalam mendukung sumberdaya air dan kulitas tanaman pangan. Meskipun subak adalah sistem irigasi yang khas Bali, terutama karena aktivitasnya yang selalu disertai dengan ritual keagamaan , namun ia memiliki nilai-nilai luhur yang bersifat universal dan berlandaskan prinsip Tri Hita Karana dengan fungsi utamanya adalah pengelolaan air irigasi untuk memproduksi tanaman pangan.
Dari latar belakang tersebut penulis bermaksud membuat paper kearifan lokal yang berjudul “Kearifan lokal subak di Bali dalam pengelolaan sumberdaya air” dengan tujuan agar kearifan lokal subak sebagai pengelolaan air irigasi untuk memproduksi tanaman pangan tetap terjaga kelestariannya serta ciri khas dari masyarakat bali tidak hilang.
Poker in Las Vegas - Casino & Hotel
BalasHapusOur Poker Room 화성 출장마사지 at Casino & Hotel is now open! Enjoy 통영 출장안마 all 과천 출장샵 the 문경 출장샵 action 양주 출장마사지 from poker to blackjack and more! Just be sure to check back